Minggu, 01 Juni 2008

kurikulum

KTSP PROLI APH SMK JAYAWISATA SURAKARTA
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jayawisata Surakarta telah terselesaikan.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Sebagaimana diamanatkan pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa, pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk mengatasi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun masa yang akan datang.
Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, maka SMK Jayawisata telah berusaha untuk menyusun KTSPnya. Penyusunan KTSP ini telah mengacu pada kemampuan, kondisi sarana prasarana, dan potensi sumber daya manusia yang dimiliki SMK Jayawisata Surakarta sendiri. Selain itu juga telah melibatkan nara sumber baik yang terkait dengan masalah pendidikan maupun praktisi dari dunia kerja sehingga diharapkan dapat lebih memenuhi keinginan dunia kerja maupun kepentingan pendidikan secara lokal maupun nasional. KTSP SMK Jayawisata ini telah diujicobakan (disosialisasikan) penerapannya sejak tahun pelajaran 2006-2007 di tingkat pertama (kelas X).
Dengan terselesaikannya penyusunan KTSP SMK Jayawisata ini, diharapkan jajaran pendidik SMK Jayawisata lebih mampu mengembangkan potensi anak didik sehingga siap bekerja, membentuk pribadi yang mandiri, mampu menempatkan diri sebagai bagian dari masyarakat/warga negara, bagian dari lingkungan, dan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa.
Sangat disadari bahwa dokumen KTSP SMK Jayawisata ini bukan suatu karya yang telah sempurna. Saran dan masukan yang konstruktif/membangun, khususnya dari pihak DUDI, dan para pakar, terhadap rancangan yang ada maupun umpan balik berdasarkan pelaksanaan di lapangan sangat dinantikan.

Surakarta, 20 Pebruari 2007

I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan; karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan menengah kejuruan untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Hasil observasi empirik di lapangan mengindikasikan, bahwa sebagian besar lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sulit untuk bisa dilatih kembali, dan kurang bisa mengembangkan diri. Temuan tersebut tampaknya mengindikasi bahwa pembelajaran di SMK belum banyak menyentuh atau mengembangkan kemampuan adaptasi peserta didik. Studi itu juga memperoleh gambaran bahwa sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap di lapangan kerja, karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Kondisi itulah, antara lain yang menjadi alasan, bahwa Kurikulum SMK edisi 1999 perlu ditinjau kembali kesesuaian dengan kompetensi yang dituntut oleh pasar kerja, Standar Kompetensi Nasional (SKN), serta kebutuhan pembekalan kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mutu produk pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: kurikulum, tenaga kependidikan, proses pembelajaran, sarana-prasarana, alat-bahan, manajemen sekolah, lingkungan (iklim) kerja dan kerjasama industri. Meskipun kurikulum hanya berperan sebagai pemberi arah, tujuan dan landasan filosofi pendidikan, namun kurikulum harus selalu dikembangkan sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan kebutuhan pasar kerja, serta dinamika perubahan sosial-masyarakat.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan SMK Jayawisata dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam pelaksanaan kurikulum di SMK Jayawisata menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

B. Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

C. Analisa SWOT
SMK Jayawisata adalah sekolah swasta di bawah yayasan Tridaya Wisata Surakarta, saat ini beralamat di Jln. Sekar Jagad I, Pajang, KP. 57146, ( 0271 ) 7082265, Surakarta. Berdiri sejak tahun 1985 dengan SK Pendirian No. 1904/I03/I/86 memiliki nomor statistik sekolah (NSS) : 66 2 03 61 01 014. Pada akreditasi tahun 2006 mendapat nilai B.
a. Kekuatan (STRENGTHS) S
1. Para guru pengajar di SMK Jayawisata sudah sesuai dengan bidangnya masing-masing dan sudah memiliki SDM yang baik.
2. Penyerapan tamatan SMK Jayawisata Surakarta ke Dunia Kerja sudah baik, yang mencapai 65 % lebih dari jumlah tamatan.
3. SMK Jayawisata merupakan SMK Pariwisata tertua di Kota Solo.
4. Hasil kelulusan SMK Jayawisata Surakarta yang sering mencapai 100 %.
5. Dunia Pariwisata dewasa ini merupakan sebuah profesi yang menjanjikan karena banyak dibutuhkan.
6. Bidang Keahlian Pariwisata sudah mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat.
b. Kelemahan (WEAKNESSES) W
1. Sekolah belum memiliki gedung sendiri.
2. Letak geografis Sekolah yang kurang menguntungkan, karena berada jauh dari jalan raya/pusat kota.
3. Masih kurangnya sarana dan prasarana praktik untuk mendukung proses pembelajaran.
4. Kurangnya dana untuk pengembangan sekolah.
5. Kurangnya kesadaran orangtua siswa dalam pembiayaan administrasi sekolah.
c. Peluang (OPPORTUNITIES) O
Dengan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan tersebut SMK Jayawisata untuk pengembangannya akan memprioritaskan 9 bidang garapan yang terprogram kedalam RENSTRA 5 tahun yaitu :
1. Kurikulum / PBM
2. Organisasi dan Management
3. Ketenagaan
4. Sarana dan prasarana
5. Pembiayaan
6. Peserta didik / Siswa
7. Peran serta masyarakat
8. Lingkungan / Budaya Sekolah
9. Unit Produksi
d. Ancaman (THREATS) T
1. Banyaknya bermunculan sekolah yang sejenis di Kota Solo.
2. Dengan keberhasilan Keluarga Berencana, sehingga semakin sedikit tamatan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).
3. Banyaknya jumlah Sekolah Kejuruan di Kota Solo.
4. Banyaknya SMK Negeri / Swasta yang melaksanakan Re Engineering (Membuka Program Baru).

D. Visi, Misi dan Tujuan SMK Jayawisata Surakarta
a. Visi
Menciptakan tenaga kerja profesional yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mampu bersaing pada tingkat nasional dan global.
b. Misi
1. Mengembangkan iklim belajar yang kompetitif, berakar pada norma budaya bangsa Indonesia.
2. Menumbuhkan dan menanamkan kejujuran, kedisiplinan, ketekunan, ketelitian, kebersamaan, serta kecapakan berkomunikasi.
3. Menghasilkan tamatan yang mampu memilih karier, mampu berkompetisi di dunia kerja, berwira usaha dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan dunia usaha/dunia industri sebagai mitra kerja.
c. Tujuan SMK Jayawisata Surakarta
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa segenap warga SMK Jayawisata.
2. Mengembangkan potensi segenap warga SMK Jayawisata agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri, memiliki wawasan dan menghargai budaya bangsa Indonesia.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efisien.
4. Menghasilkan tamatan sebagai pekerja pariwisata yang berkualitas dan kompeten, jujur, disiplin, kreatif, mandiri serta memiliki kecapakan berkomunikasi sebagai pekerja industri pariwisata pada saat ini maupun yang akan datang, atau mampu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
5. Membentuk lembaga pendidikan menengah kejuruan kepariwisataan yang berstandar nasional dan mampu menjadi pilar utama dalam menyediakan sumber daya manusia di bidang pembangunan pariwisata.
d. Tujuan Program Keahlian Akomodasi Perhotelan
Secara khusus tujuan Program Keahlian Akomodasi Perhotelan adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
1. Melaksanakan pekerjaan di lingkup Front Office sebagai Reception, Reservation, Telephone Operator, dan Porter;
2. Melaksanakan pekerjaan di lingkup Housekeeping sebagai Public Area Attendant, Room Attendant, Order Taker, Linen & Uniform Attendant dan Laundry Attendant.

E. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk bekerja di bidang tertentu dan hidup mandiri atau mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
a. Tujuan Umum
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efisien.
b. Tujuan Khusus
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mapu bekerja mandiri., mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi, di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum SMK
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
(1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
(2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
(3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(4) Kelompok mata pelajaran estetika
(5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu.
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 37, menyatakan bahwa kurikulum SMK wajib memuat:
a. Pendidikan Agama;
b. Pendidikan kewarganegaraan;
c. Bahasa;
d. Matematika;
e. Ilmu Pengetahuan Alam;
f. Ilmu Pengetahuan Sosial;
g. Seni dan budaya;
h. Pendidikan jasmasi dan olah raga;
i. Keterampilan/kejuruan, dan
j. Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada KTSP SMK terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dan Kewirausahaan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran (dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan) yang dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar lain yang berlaku di dunia kerja, bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktIk di sekolah atau empat jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.
a. Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.
e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran.
h. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
Berdasarkan keterangan di atas maka SMK Jayawisata Surakarta Program Keahlian Akomodasi Perhotelan menyusun struktur kurikulum, jumlah durasi pembelajaran dan penjabaran pembelajarannya tiap semester selama tiga tingkatan sebagai berikut.

NO
Mata Diklat/ Kompetensi Jam
target Jumlah Jam Tiap Minggu Jam
real
KLS X KLS XI KLS XII
smt1 smt2 smt3 smt4 smt5 smt6 Jml
I Jumlah minggu efektif 20 18 8 18 8 18 90
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 3 3 206
2 PKn 2 2 2 2 2 2 180
3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 3 3 206
4 Penjas Orkes 2 2 2 2 2 2 180
5 Seni Budaya 2 2 2 2 128

II Adaptif AP
1 Matematika 4 4 4 4 4 4 360
2 Bahasa Inggris 5 5 5 5 6 6 476
3 KKPI 2 2 2 2 3 3 206
4 Kewirausahaan 3 3 2 2 2 2 218
5 Ilmu Pengetahuan Alam 3 3 2 2 2 2 218
6 Ilmu Pengetahun Sosial 2 2 2 2 2 2 180

III Jumlah minggu efektif 20 18 20 18 20 18
a. Dasar Kompetensi Kejuruan
1 Bekerja dengan Kolega 1 1 38
2 Bekerja di lingk.berbeda Sosial 1 1 38
3 Proses K3 di Tempat Kerja 1 1 38
4 Berkomunikasi Melalui Telepon 2 2 76
5 Menangani Situasi Konflik 1 1 38
6 Prosedur Hygiene 1 1 38

b. Kompetensi Kejuruan 1044
1 Mengemb. Penget. Indst. Perhotelan 2 2 76
2 Menerima & Memproses Reservasi 2 2 3 3 190
3 Menyed. Lay. Akmdasi Resepsionis 2 2 3 3 190
4 Menyediakan Jasa Porter 2 2 76
5 Membersihkan Area & Peralatan 2 2 2 2 152
6 Menyiapkan Kamar Tamu 2 2 2 2 152
7 Menyed. Layanan Housekeeping 2 2 2 2 152
8 Menangani Linen & Pakaian Tamu 2 2 2 2 152

IV Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 2 2 76
2 Bahasa Mandarin 2 2 2 2 104
3 FB Service/ Produk 3 3 2 2 2 2 218
Jumlah Muatan Lokal 5 5 0 0 2 2 398
Jumlah Total (I-IV) 45 45 45 45 45 45 4362
V Pengembangan Diri 192
1 P3K 2 2 76
2 Bimbingan Penyuluhan 2 2 2 2
Jumlah Pengembangan diri 2 2 2 2 2 2
Jumlah Total I-V 47 47 47 47 47 47 4542
Prakerin I (3 bulan) 8 150
Prakerin II (3 bulan) 8 150
Tugas Akhir (50 jam) 1 2 56

2 komentar:

jeremiah mengatakan...

maap,kalau boleh tanya,apa SMK ini tempatnya yang depannya ada lapangan bola?trima kasih,maju trus SMK Jayawisata!!

ririt mengatakan...

maju terus jayawisata jgn gampang menyerah.Untuk sekolahq tercinta ayo bkin sekolah kita mjd lebih kreatif dan maju ya.Semangat guru2 q yg tercinta he........he......